Minggu, 03 November 2013


Proposal Kegiatan
Ulang
Tahun UG





     HIMPUNAN MAHASISWA
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS FIKTI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2013




                
PENDAHULUAN


Tiga puluh tiga tahun perjalanan Program Studi Fakultas Filkom Sistem Informasi Universitas Gunadarma dalam mengabadikan diri di bidang  pendidikan merupakan usia yang panjang dan matang bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai predikat nama baik dan nama besar. Kemampuan Program Studi Fakultas Filkom Sistem Informasi Universitas Gunadarma dalam menjaga dan mengatur ritme dan strategi untuk terus mempertahankan kepercayaan pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu lembaga pendidikan yang senantiasa mencetak prestasi gemilang dan menyumbangkan alumni yang cerdas, dan tangguh di tingkat daerah, regional, nasional maupun internasional.

Untuk itu, pada usia tiga puluh tiga tahun ini, Program Studi Fakultas Filkom Sistem Informasi akan menyelenggarakan peringatan Hari Ulang Tahun sebagai ajang silaturahmi antar masyarakat Program Studi Fakultas Filkom Sistem Informasi dan seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma







Ulang Tahun UG
Contact Person : Karina Megasari 081232434325




       I.            NAMA KEGIATAN
“ Ulang Tahun Gunadarma”


    II.            JENIS KEGIATAN
Proyek Kecil


 III.            TEMA KEGIATAN
“Pergelaran Musik Universitas Gunadarma.”



 IV.            TUJUAN KEGIATAN
Merayakan Ulang Tahun UG yang ke 33,
1.Memotivasi pembentukan sikap terhadap musik nusantara
2.Untuk mempertahankan semangat kebudayaan nusantara khususnya di bidang musik
3.Untuk mengembangkan semangat dalam pengembangan musik nusantara
4.Untuk menambah kekreatifan mahasiswa dalam melaksanakan suatu pergelaran yang menarik.


    V.            DESKRIPSI KEGIATAN
Hari                 : Sabtu, 16 November 2013
Tempat            : Kampus D Gunadarma
Waktu              : Pukul 08.00 s.d selesai
Konten            : Perayaan Ulang Tahun
“Pergelaran Musik”


 VI.            SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah :
Masyarakat Gunadarma meliputi mahasiswa aktif, alumni, serta dosen-dosen
Universitas Gunadarma.








Ulang Tahun UG
Contact Person : Karina Megasari 081232434325






VII.              SUSUNAN KEPANITIAAN

·         Pembimbing                           : Pembantu Dekan II Fakultas Fikti Sistem Informasi
  Prof.Suryadi H.S, S.Si, M.M.S.I

·         Penasehat                               : Ketua Program Studi  Sistem Informasi FIKTI
  Irwan Bastian, S.Kom

·         Penanggung Jawab                 : Ketua Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
  Muhammad Rheza (14173087)

·         OCP                                      : Karina Megasari (12021478)

·         Koordinator Perizinan            : Elang Surya   (12021074)

·         Koordinator Acara                 : Raditya Praktikno (12021050)

·         Koordinator Logistik               : Muhammad Agung (12021028)

·         Koordinator Konsumsi           : Dindin Muadin (12021007)

·         Koordinator Publikasi            : Luthfina Narulita (12021085)
dan Dokumentasi








Ulang Tahun UG
Contact Person : Karina Megasari 081232434325




VIII.            RINCIAN ANGGARAN DANA



Pengeluaran
·         Konsumsi
- Kue Ulang Tahun                                                      Rp. 800.000,00,-
- Makanan Ringan                                                       Rp. 200.000,00,-
Total                                                                          Rp. 1.000.000,00, -

·         Seksi Peralatan
1. Sound System Rp.200.000,- x 8 buah                     Rp. 1.600.000,-
2. Sewa 7 alat band yang terdiri dari
- Keyboard 1 buah                                                   Rp. 1.500.000,-
- Drum set 1 buah                                                     Rp. 800.000,-
- Gitar Listrik 2 buah                                                 Rp. 700.000,-
- Mic 5 buah                                                             Rp. 500.000,-
                Total                                                                      Rp.3.500.000, -








Ulang Tahun UG
Contact Person : Karina Megasari 081232434325

     


Pemasukan
·         Donatur orang tua mahasiswa/mahasiswi
- Kelas 11KA10                                                          Rp. 2.000.000,-
- Kelas 11IA 11                                                           Rp. 1.000.000,-
- Kelas 11KA12                                                          Rp. 1.500.000,-
            Total                                                                           Rp. 4.500.000, -

·         Rektor                                                                                     Rp. 5.000.000,-
·         Dosen dan                                                                               Rp. 3.000.000,-
staff Universitas Gunadarma

·         Sponsor
- Telkomsel                                                                  Rp. 4.000.000,-
- Teh botol sosro                                                          Rp. 4.000.000,-
- Dinas Kebudayaan                                                     Rp. 15.000.000,-
            Total                                                                           Rp. 2.300.000,-

                           



Ulang Tahun UG
Contact Person : Marenda D.P 081232434325








 IX.            PENUTUP

Demikian proposal kegiatan “ Ulang Tahun UG Universitas Gunadarma ” ini kami susun.Semoga dapat memberikan gambaran tentang kegiatan kami. Harapan kami semoga acara ini dapat menjalin tali silaturahmi antara masyarakat Gunadarma. Akhir kata, kiranya hanya dengan ridho Tuhan yang dapat menyukseskan acara ini.



                                                                            







Ulang Tahun UG
Contact Person : Karina Megasari 081232434325







LEMBAR PENGESAHAN



Ketua                                                                                      Organizing Committee President
HIMSI Ulang Tahun UG




Muhammad Rheza                                                                           Karina Megasari
NPM.12021065                                                                                  NPM.12021047




Mengetahui dan Menyetujui,



Pembantu DEKAN III UG                     Ketua Program Studi Sistem Informasi
                                                                                   




      Prof.Suryadi H.S, S.Si, M.M.S.I                                    Irwan Bastian, S.Kom
      NIP. 19670807 199203 2 003                                    NIP. 19731230 200012 1 001











Nama Kelompok :



  1. Fita Anggraeni     (12111908)
  2. Mutia Rahmah     (15111049)
  3. Rika Damayanti   (16111200)



Read More

Senin, 21 Oktober 2013

Ragam Bahasa

RAGAM BAHASA INDONESIA

*   Penting Tidaknya Bahasa Indonesia
1.    Jumlah Penutur.
2.    Luas Penyebarannya.
3.    Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu,
      Budaya, dan Sastra.

*   Ada 3 bahasa di Indonesia :
•       Bahasa Indonesia (BI).
•       Bahasa daerah (BD).
•       Bahasa asing (BA).

Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu, Budaya, dan Sastra
•         Digunakan sebagai sarana pengembangan IPTEK : 360.000 istilah bidang ilmu.
•         Digunakan untuk pengembangan budaya nasional.
•         Digunakan untuk pengembangan susastra Indonesia dan serumpun.

*  Berdasarkan Penutur
Ø  Dialek
Ø  Sosiolek
*  Berdasarkan Sarana
Ø  Lisan
Ø  Tulis
*  Berdasarkan Pemakaian
Ø  Hukum
Ø  Ekonomi
Ø  Politik
Ø  Teknik
Ø  Militer
Ø  Agama
Ø  Komunikasi, dll.
*  Berdasarkan Formal-Nonformal
Ø  Formal
Ø  Nonformal

•       Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka acuan norma bahasa dalam penggunaannya.
•       Ragam tidak baku (nonbaku) adalah ragam yang menyimpang dari norma baku.

Ragam Baku dan Nonbaku
Ragam Baku :
Kemantapan dinamis.
Cendekia
Seragam      
Ragam Nonbaku :
Menyimpang dari kebakuan

A.    Pengertian Ragam Bahasa

                Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. 

     B.  Macam – macam ragam bahasa

1.       Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media

Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa-kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa-kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu :
a.) Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur  di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis.
Ciri-ciri ragam lisan :
 -      Memerlukan orang kedua/teman bicara;
 -      Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
 -      Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
-          Berlangsung cepat;
-          Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
-          Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
-          Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
    Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan, berbincang-bincang, dan masih banyak lagi.

b.) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
1.       Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
2.       Tidak terikat ruang dan waktu
3.       Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
4.       Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
5.       Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
6.       Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
7.        Berlangsung lambat
8.       Memerlukan alat bantu


2.       Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

a.       Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b.      Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c.       Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku dipakai dalam :
1. Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran.
2. Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat.
3.Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.
4. Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.


3.       Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.

                                
DAFTAR PUSTAKA

 Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Baku Bahasa Indonesia  Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kelompok Ragam Bahasa – 3KA08
1.       Fita Anggraeni
2.       Mutia Rahmah
3.       Rika Damayanti


Read More