Kamis, 20 November 2014

TELENURSING (PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN JARAK JAUH)


Assalamualaikum..Hallo :) Kali ini saya akan memposting tugas matakuliah pengantar telematika, pada postingan kali ini merupakan kelanjutan dari tugas sebelumnya yaitu tentang E-Medicine, berikut adalah implementasi dari E-Medicine tersebut yaitu TELENURSING selamat membaca...

TELENURSING
(PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN JARAK JAUH)



          Data UNDP tahun 2001 mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indexs) Di Indonesia masih menempati urutan ke 102 dari 162 negara. Tingkat pendidikan, pendapatan serta kesehatan penduduk Indonesia belum memuaskan.

          Peranan keberhasilan pembangunan kesehatan sangat menentukan tercapainya tujuan pembangunan nasional, karena dalam rangka menghadapi makin ketatnya persaingan pada era globalisasi,tenaga kesehatan yang sehat akan menunjang keberhasilan program pelayanan kesehatan dan juga akan mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan penduduk.

          Dimana Visi Indonesia Sehat 2015 yang telah dirumuskan oleh Dep.Kes (1999) menyatakan bahwa, gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia.

          Pengertian sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani, serta sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Masyarakat Indonesia yang dicita citakan adalah masyarakat Indonesia yang mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagai salah satu unsur dari pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya.

          Asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan secara integral juga tetap harus mengarahkan visi tersebut dimana pelayanan keperawatan sudah semestinya diarahkan ke aspek preventif dan promotif. Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan.

          Hal ini ditandai dengan pertumbuhan lalu lintas internet di Indonesia hingga awal Juni tahun 2006 diperkirakan hanya sekitar 1,57 Gbps, naik 15,4% dibandingkan catatan akhir tahun lalu sebesar 1,3 Gbps. Seiring pula dengan pertumbuhan jumlah penggunanya dan penambahan kapasitas dari saluran internet TV kabel, diperkirakan lalu lintas internet hingga akhir tahun ini akan mendekati 2 GHz atau sekitar 1,9 GHz. Menurut anggota Dewan Penasihat APJII Heru Nugroho, pengguna internet di Indonesia diprediksi mencapai 30 juta orang akhir tahun ini, tumbuh 50% dibandingkan tahun lalu, dipicu oleh berbagai program pengenalan internet ke sekolah. Saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia masih berkisar 18 juta sampai 20 juta orang saja dengan pertumbuhan dari tahun lalu sebesar 20%. Jika angka ini terus berlanjut maka diprediksikan di tahun 2015 ada 54 juta pengguna internet di Indonesia, sebuah angka yang fantastis, tidak terkecuali bagi pelayanan kesehatan.

          Seiring itu, semakin berkembang istilah telemedicine, telehealth dan telenursing dalam model pelayanan kesehatan yang berbasis informatika kesehatan/informatika kedokteran. Untuk selanjutnya tele nursing/tele keperawatan (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) akan lebih dipaparkan dalam tulisan ini, dalam upaya meningkatkan peran perawat Indonesia menghadapi Indonesia Sehat 2015 melalui bidang informatika kesehatan.

          Ada sebuah ilustrasi betapa telenursing menjadi sebuah pembelajaran yang menarik bagi perawat Indonesia, ada beberapa website Indonesia yang dapat diakses beberapa website/blogsite mencari istilah ini diantaranya :

1. http://eriktapan.blogspot.com/ seorang dokter yang mempopulerkan telemedicine di Indonesia dengan motto : Mendokterkan internet dan menginternetkan dokter.

2. http://www.siswanto.co.nr/ seorang perawat di Kuwait, teman saya yang bekerja di Kuwait dengan blogspotnya tentang dunia keperawatan, termasuk blogspot saya yang banyak dibantu Siswanto di http://www.nurmartono.blogspot.com
3. http://health.groups.yahoo.com/group/indofirstaid/ Sebuah kumpulan anggota yang tertarik dalam bidang gawat darurat dengan 1200 lebih anggota.

4. Dan lebih menarik lagi dimana beberapa mahasiswa keperawatan Indonesia didalam dan di luar negeri telah menambah warna telenursing di bidang keperawatan (menjadi issu penting dalam hal aspek legal), seperti contohnya :
          a. http://indonesiannurse.multiply.com/ seorang mahasiswa keperawatan       Indonesia di Kentucky, USA,
          b. http://nusaindah.tripod.com/fikui.htm/ seorang mahasiswa FIK UI yang    melink aktivitas mahasiswa FIK-UI dengan blog kesehatan nusaindah yang        berisikan beragam informasi dunia kesehatan,

          Dan mungkin ratusan website dan blogsite bidang kesehatan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

• Apa itu telenursing??
          Pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh

Definisi :
          a. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer

          b. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.

          c. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing).
          d. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth).

• Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing
          Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.

          Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk didalamnya telenursing.

          Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7 tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan di Inggris sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit kronik seperti COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit degeneratif persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang dirawat di rumah dapat berkunjung dan dirawat secara rutin oleh perawat melalui videoconference, internet, videophone, dsb. Atau pasien post op yang memerlukan perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan mental. Yang dalam keadaan normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung maksimal 5 – 7 pasien perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan menjadi 12 – 16 pasien seharinya.

          Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di poliklinik (OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat berkurang setengahnya. Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan asuhan keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat bayinya. Dan beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien penderita diabetik ulcer.

          Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien, dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan RS dan mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat. Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan, telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.

          Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.

          Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.

          Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing adalah yaitu :

1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan       pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.

          Dalam model pendidikan di Indonesia telenursing telah dikembangkan Universitas Gajah Mada (UGM) lewat e-learning/model e-lisa yang terintegrasi di semua fakultas UGM. Seperti untuk perawatan luka bisa dilihat di e-lisa UGM studi dengan terlebih dahulu menjadi anggota. http://elisa.ugm.ac.id/comm_view.php?Kebutuhan_Dasar_Man. Atau juga model pembelajaran keperawatan yang dikembangkan fakultas keperawatan UPN Veteran Jakarta http://www.belajarkeperawatan.com/ , yang saat ini justru banyak berkembang di institusi pendidikan keperawatan swasta di Indonesia. Hal ini mungkin saja terintegrasi dengan fakultas kedokteran atau kesehatan di universitas yang bersangkutan seperti di PSIK UMY Jogjakarta. http://els.fk.umy.ac.id/

          Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita   HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini .

          Penggunaan tehnologi dalam telenursing juga dapat menjadi dasar database data keperawatan, yang terintegrasi dalam sistem informasi kesehatan/kedokteran. Dalam praktek sehari-hari penerapan Informatika Kedokteran bisa dilihat seperti:

1. Proses pengolahan data
          Data adalah tulang punggung proses informatika selanjutnya. Dalam bidang ini dipelajari bagaimana memperoleh dan mengeluarkan data, merawat data, dll. Kesemuanya dibutuhkan agar pengambilan keputusan manusia bisa dipercepat.

2. Telekomunikasi
          Masuk dalam bidang ini adalah telekonsultasi, teleradiologi, telekardiologi, telenursing dan tele yang lainnya
3. Medical Imaging
          Yang masuk dalam area ini seperti: ultrasound, radiologi, kedokteran nuklir, dll

4. Sistem Informasi
          Terdapat dua pembagian besar sistem informasi yaitu yang berfokus pada pasien dan yang berfokus pada keperawatan

5. Web dan internet        
          Perkembangan dunia telekomunikasi begitu cepat. Saat ini aplikasi yang berbasis web sudah mulai digemari karena lebih mudah digunakan dari manapun dan kapan saja. Sebaliknya, sifat website pun sudah mulai berubah. Jika dahulu hanya bersifat satu arah (broadcast),misalnya menginformasikan jam praktek dokter, artikel kesehatan, dll.

          Kemudian berkembang menjadi bersifat interaktif (dua arah), seperti: tanya jawab, dll. Akhir-akhir ini, aktivitas di website bisa dijadikan sebagai salah satu alat untuk proses bisnis, seperti: proses pendaftaran pasien, melihat rekam medik dll.


9)(Dr. Erik Tapan MHA)
• Seputar Isu aspek legal, peraturan, etik dan kerahasiaan/privasi pasien dalam kaitan telenursing dan Informasi kesehatan

          Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan, etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Dibanyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.

          Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet .

          Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :

• Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga

• Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya

• Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email

• Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

          Di Amerika Serikat khususnya telah ada 29 negara bagian yang membuat UU tentang ketentuan, etik dan peraturan telehealth termasuk telenursing yang terlingkup dalam telehealth legislation 1997 yang berdasar The Telecommunications Reform Act of 1996 charged, dan ada 53 UU yang sedang dibahas di Amerika ditahun tersebut. 11)

          Dengan melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem informasi kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan asuhan keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan kedokteran di Indonesia, menjelang Indonesia Sehat 2015.

Cukup sekian postingannya, semoga bermanfaat yah..Danke :)

Read More

Selasa, 21 Oktober 2014

Pengantar Telematika ( E - Medicine )



Pengantar Telematika
( E - Medicine ) 










Kelompok I (4KA08)
ü   Fita Anggraeni              12111908
ü   Jakaria                           10113675
ü   Kevin Yanuar                 13111945
ü   Marenda Deni P            14111284
ü   Nurul Musaffa               15111405
                                                 22 Oktober 2014








Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Jakarta
E-Medicine
            E-Medicine (telemedicine) ialah suatu bentuk pelayanan e-clinical yang ditujukan untuk daerah - daerah terpencil, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dan e-networking. Beberapa tahun ini teknologi telemedicine telah memiliki berbagai macam cabang menjadi beberapa disiplin spesialisasi, termasuk di dalamnya ialah transmisi dari media visual di lapangan seperti teleradiologi, teledermatologi, telepathologi, teleophthalmologi, telesurgery, dan robotika serta perawatan pasien langsung dan rehabilitasi, pada makalah kali ini akan memfokuskan implementasi e-medicine dari negara maju seperti Kanada dan negara berkembang seperti bagian sahara Afrika, pengembangan kedepan teknologi teleradiologi, serta penjabaran aplikasi-aplikasi virtual reality (VR) seperti telesurgery dan robotika.
            Meskipun popularitasnya telah meningkat, e-medicine menghadapi berbagai tantangan. Pertama, e-medicine membutuhkan infrastruktur yang mahal, membuatnya menjadi sulit untuk negara-  negara miskin maupun berkembang untuk mengadopsi teknologi e-medicine. Sebagai tambahan, teknologi semacam ini kurang begitu bermanfaat untuk negara kecil seperti Singapura, hal ini disebabkan tingginya tingkat urbanisasi, kecuali negara-negara semacam ini digunakan sebagai pusat yang menyediakan teknologi e-medicine suntuk beberapa negara - negara tetangga yang memiliki banyak wilayah pedesaan. Sebagai contoh, Singapura dapat berperan sebagai penghubung, yang menyediakan teknologi teleradiologikal untuk negara - negara kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Filipina kesulitan juga bisa disebabkan oleh perbedaan budaya dan standar ekonomi yang berbeda di negara - negara tetangga; kurangnya peralatan yang kompatibel, ketidakpastian atau kurangnya dukungan politik untuk berpartisipasi dalam program ini, kompleksitas sosial ekonomi, perbedaan budaya dan hubungan regional, prosedur hukum atau penilaian mata uang dan kebijakan pertukaran moneter, dan beberapa faktor lainnya. Kerjasama di tingkat nasional dan internasional akan diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut. Sebuah perayaan resmi di mana perjanjian kesepakatan yang ditandatangani oleh kepala pemerintah yang berbeda dari negara-negara kemungkinan akan dijamin, dalam rangka untuk menyokong dukungan dan kolaborasi yang berarti diantara negara - negara.

            E-Medicine menjadi benar - benar efektif dari segi biaya bila direncanakan dan dirancang, seperti halnya dengan e-bisnis, dengan tujuan untuk menjadi bagian yang terintegrasi dari suatu negara pada segi infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi. Oleh karena itu, e-Medicine dapat tersedia untuk melayani wilayah geografis yang luas di dalam banyak layanan kesehatan misalnya, teleradiology dan e-rehabilitasi dimana biaya mempekerjakan spesialis di wilayah yang spesifik tergolong mahal. Meskipun e-medicine menghadapi masalah kurangnya interaksi manusia secara langsung, e-medicine menjadi semakin populer sebagai sarana untuk memberikan perawatan kepada pasien secara medis dan ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan layanan kesehatan. Kebanyakan program e-Medicine memulai proyek percontohan yang didanai pemerintah untuk menunjukkan efektifitas, kelangsungan hidup dan kelayakan jaringan telemedicine. Tindakan bersama yang diperlukan pada kedua kerangka etika nasional dan membangun (Stanberry, 2000;Terry, 2001;Mitchell, 2000).
            E-Medicine melibatkan beberapa komponen, yang semuanya bekerja sama untuk menciptakan orientasi konsumen yang kuat. Teleconsulting mengacu pada penggunaan pelayanan medis oleh pasien untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Telekonferensi digunakan dalam pengobatan oleh dokter untuk berbicara dengan dokter yang lain  mengenai kondisi pasien. Teleporting adalah transmisi informasi tentang seorang pasien kewilayah terpencil. Telemonitoring mengacu pada pemantauan seorang pasien dari jarak jauh dengan mengumpulkan informasi dan menganalisis pasien yang berada di  wilayah terpencil. Sarana untuk memberikan perawatan kepada pasien secara medis dan ke daerah-daerah yang mengalami kekurangan layanan kesehatan. Kebanyakan program e-Medicine memulai proyek percontohan yang didanai pemerintah untuk menunjukkan efektifitas, kelangsungan hidup dan kelayakan jaringan telemedicine. Tindakan bersama yang diperlukan pada kedua kerangka etika nasional dan membangun (Stanberry, 2000;Terry, 2001;Mitchell, 2000).
            Manfaat potensial dari Tele-Medicine termasuk kunjungan ke klinik menjadi lebih berkurang; peningkatan perawatan untuk orang lanjut usia dan orang - orang yang tinggal di daerah terpencil; kenyamanan; dan pengurangan biaya. Kerugian meliputi kehilangan manfaat interaksi fisik secara langsung; dan biaya yang terkait dengan konfigurasi teknologi infrastruktur. Tantangan dalam melaksanakan telemedicine termasuk kurangnya konsistensi dan kualitas dalam video; masalah kerahasiaan pasien; perlu dukungan dari manajemen; dan kebutuhan  motivasi dari pihak pasien dan penyedia untuk mencoba model pemberian perawatan kesehatan yang baru.
Tele-USG diAustralia
            USG diagnostik merupakan komponen penting dari pelayanan kesehatan yang sangat diminati. Di daerah - daerah terpencil dan pedesaan, namun, kurangnya keahlian klinis setempat sering membatasi penggunaannya. Commonwealth Scientiic and Industrial Reserved Organization's Telecommunications and Industrial Physic Center di Macquarie University Sydney, Australia, telah mengembangkan kinerja tinggi, bandwidth rendah, tepat waktu dengan perangkat tele-USG. Perangkat ini mengirimkan gambar USG bergerak untuk konsultan ahli sementara pemeriksaan sedang berlangsung. Sistem ini beroperasi di bawah kendali ahli pada akhir penerimaan, yang meminimalkan gangguan dari operator USG pada akhir transmisi dan memungkinkan ahli untuk mengatur parameter transmisi.
            Tele-USG beroperasi memuaskan pada tingkat transmisi 128 kilobit per detik karena menggunakan teknologi kompresi dengan "region of interest" di mana gambar ditransmisikan pada resolusi tinggi dan pada tingkat pembentuk yang relatif tinggi. Sisa dari gambar ditransmisikan pada frame rate yang relatif rendah. Posisi dan ukuran dari daerah yang diinginkan dikendalikan oleh konsultan pada penerima akhir. Tekniktele-USG kompatibel dengan semua jenis peralatan USG dan cocok baik warna dan gambar skala abu-abu (aplikasitele-health, 2003).

E-Home Care Service di University of Tennessee
            E-Medicine tidak hanya mencakup interaksi langsung melalui video, E-Medicine juga semakin banyak digunakan untuk telemonitoring pasien dirumah menggunakan aplikasi perawatan. Misalnya, pemantauan jantung jarak jauh melalui perangkat yang digunakan di beberapa tempat di Eropa; menggunakan perangkat seperti ponsel, data yang ditransmisikan secara langsung kepusat. Proyek yang juga sedang berjalan untuk mengembangkan penginderaan dan teknologi penyimpanan, yang memungkinkan pemasangan alat sederhana di rumah yang menghubungkan kejaringan untuk pemantauan jarak jauh oleh para perawatan kesehatan yang profesional; dan campur tangan medis terjadi hanya apabila diperlukan.

Daftar Pustaka
Joseph, Tan, E-Health Care Information Systems An Introductions for Students and Professionals 1st ed., John Wiley & Sons, 2005
Read More